Kamis, 01 Agustus 2013


1. berpikir dalam hal keimanan hingga kuat keyakinan itu tuntunan | sedang berpikir dalam ketentuan syariat Allah hantarkan kesesatan

2. dalam Al-Qur'an, ratusan ayat ajak kita berpikir | agar kita menyadari eksistensi Allah, agar kita meyakini adanya Allah

3. Allah meminta manusia, mengamati penciptaan langit-bumi, siklus hari, siklus angin, siklus air, dan lainnya | agar nyata kekuasaan-Nya

4. karenanya manusia yang berakal takkan mampu menafikkan adanya Allah | sebagai Rabb (Tuhan), pengatur langit-bumi dan segala diantaranya


5. menjadikan Allah sebagai Rabb (Tuhan), pemelihara segala | akan tercapai bila kita gunakan akal | karena itu satu-satunya jalan

6. pengakuan Allah sebagai Rabb (Tuhan) melalui berpikir ini membawa konsekuensi | bahwa manusia harus terhubungkan dengan-Nya

7. hubungan mesra antara Rabb (Tuhan) dan hamba-Nya inilah yang disebut ibadah 'mahdhah' | lazimnya disebut hablum minallah

8. logikanya, bila Allah itu Rabb (Tuhan) | konsekuensinya, Dia-lah yang layak disembah | layak tentukan hukum, layak dipinta dan ditaati

9. maka dalam Islam, Allah tidak hanya cukup diyakini sebagai Rabb (Tuhan), namun juga sebagai satu-satunya "ilaah" (sesembahan)

10. karena Arab Quraisy jahiliyah menjadikan Allah sebagai Rabb (Tuhan) | tapi mencari sesembahan lain, sebab itu mereka musyrik

11. Arab Quraisy jahiliyah dahulu menuhankan Allah | namun enggan berhukum dengan hukum Allah | lebih suka memakai cara mereka sendiri

12. padahal meyakini Allah sebagai Rabb (Tuhan) | meniscayakan manusia menggunakan aturan-Nya untuk menyembah-Nya sebagai 'ilaah' (sesembahan)

13. tatacara menghamba pada Allah inilah yang disebut syariat | mengatur cara berhubungan dengan Allah, diri sendiri dan manusia lain

14. kembali ke akal | logikanya, "bila Allah sudah kita buktikan pasti kebenarannya dengan akal, maka apapun yang datang dari-Nya benar"

15. karena iman pada Allah terbukti secara akal | maka sebetapapun tidak masuk akal syariat Allah bagi kita, itu karena kelemahan akal

16. disinilah seorang Muslim diuji | akal memang alat menuju iman | namun setelah beriman, akal tunduk pada iman

17. karena iman sudah dengan jalan akal | maka pada gilirannya | apapun yang tertunjuk oleh iman, ya dilaksanakan tanpa keraguan

18. sebelum beriman fungsi akal adalah mencari ke-Tuhan-an kepada Allah | setelahnya berganti pada memahami syariat Allah

19. jadi bila suatu syariat, nggak atau belum masuk akal | itu karena kelemahan dan keterbatasan akal kita, bukan syariatnya harus diganti

20. kaidahnya "dimana ada SYARIAT, disitu ada MANFAAT" | bukan dibalik "dimana ada MANFAAT berarti itu SYARIAT"

21. salah satu misi liberalisme adalah membalik kaidah barusan | bukan SYARIAT yang jadi MANFAAT, tapi yang dianggap MANFAAT jadi SYARIAT

22. maka kesalahan terbesar liberalis adalah | berpikir dalam masalah syariat | tapi taqlid (membebek) pada barat dalam masalah keimanan

23. seharusnya seorang Muslim | berpikir dalam masalah keimanan, dan taat (mengikut) dalam masalah syariat | simpel kan :)

24. maka ketika syariat mengharamkan khamr, tiada lagi perlu pikirkan MANFAAT | ketika syariat haramkan riba, tiada perlu pikir MANFAAT

25. juga ketika syariat perintahkan puasa, jihad, atau khilafah n| tak sepantasnya bicara MANFAAT - MUDHARAT | jalankan saja

26. banyak bertanya tentang eksistensi Allah (bukan dzat-Nya) menambah keimanan | menambah keyakinan akan adanya Dia yang Maha Segala

27. banyak bertanya tentang syariat (untuk mendebatnya) ciri miskin keimanan | tidak manfaat selain menambah keraguan akan syariat

28. jadi nggak perlu heran para liberalis selalu bertanya tentang syariat (untuk mendebat atau mengolok-olok) | itu masalah mereka

29. karena liberalis salah tempatkan akal | di wilayah yang harus mengikut dia mikir | di wilayah yang harus mikir dia ngikut

30. semoga kita selalu berpikir tentang Allah (bukan dzat-Nya) | hingga hadir keimanan yang kuat | karenanya taat pada syariat-Nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar